
#BloggerWalking: Bertemu Bapaknya Jalan Pendaki (Bagian 1)
Suara pintu kamar kos terbuka. Saya terbangun dari tidur siang yang cukup nyenyak. Seperti mendapatkan jam tidur pengganti, setelah perjalanan panjang dari Malang ke Jakarta dengan kereta api Matarmaja. Muchlis, sang penghuni yang asli membuka pintu kamarnya sendiri, yang sedari siang saya “jaga” dengan tidur.
“Tidur bro?” tanyanya.
“Iya Mu, ketiduran, hehehe.”
Dia baru pulang kerja dari Pusdiklat BRI Ragunan sore itu. Gedung kantor yang hanya berjarak 45 detik jalan kaki dari pintu utama kos, katanya.
“Jam berapa berangkat ke Margo City?” tanyanya lagi.
“Habis salat Magrib lah, biar enak.”