
Jatuh, Lalu Bangkit Lagi (2)
Pada suatu dini hari di halaman sebuah rumah. Di bilangan Kalasan, timur laut kota Yogyakarta. Terparkir sebuah mobil milik koperasi bandara. Sesosok laki-laki terduduk di kursi sopir. Jendela mobil terbuka sedikit. Hanya bisa dimasuki seukuran telapak tangan.
Usai subuh, terang menjelang. Seorang perempuan membuka pintu rumah. Dia agak tergopoh menuju mobil itu. Mulanya mengetuk kaca pintu sopir. Memanggil nama laki-laki yang tampak tak terusik di depan kemudi.
“Pak? Bapak?” Pria itu bergeming.
Raut wajah si Ibu berubah. Panik, dia mencoba membuka pintu. Klek! Ternyata tidak dikunci. Ia mengguncang-guncang tubuh lelaki yang masih saja diam. “Pak? Bapak?” Panggilannya tak berbalas. Refleks tangannya menyentuh wajah dan lengan pria paruh baya itu.
“Ya, Allah!” Teriak sang Ibu. Makin panik. Begitu dipastikan tak adanya embusan napas dan berhentinya denyut nadi, dia pun lunglai dan seketika pingsan. Pria yang terduduk di kursi kemudi itu, suaminya sendiri, telah meninggal dunia.